Minggu, 03 Januari 2010

Sepenggal Rindu Buat Ibu



Kau timang aku ketika dalam buaian, kau susui hingga kenyang,
kau berikan segala kebahagiaan.
Ibu,,, kau lindungi aku dari segala yang namanya bahaya,
kau tak izinkan walau seekor nyamuk menggigit kulitku,
kau didik, kau curahkan kasih sayang padaku, aku yang bergelar anakmu, permata hatimu.
Ibu, kini kulitmu telah keriput dimakan usia, kekuatanmu telah melemah karena masa.
Tapi, cinta itu, cinta yang tetanam didalam kalbumu, tetaplah menyala dan kian membara.
Ibu,,, adakah aku bisa selamanya membahagiakanmu?
Hingga kehidupan ini berakhir dan berganti dengan kehidupan yang kekal abadi?

Rasanya tiadalah mungkin aku dapat membalas kasih sayangmu bu,
tiadalah mungkin itu semua menyamai pengorbananmu.
Siang malam tiada henti kau berkeluh kesah pada-NYA,
hanya untuk mendoakan anakmu, untuk kebaikan anakmu.
Ibu,,, bagaimana harus aku membalasnya?
Tengah malam yang dingin kau bentangkan sajadah,
kau menengadah memohon pada-NYA Yang Maha Pemurah.
Kiranya hanya DIA yang sempurna membalas kasih sayangmu bu.

Aku, anakmu, tak punya syair mendayu pun tak punya bait lagu yang membirukan kalbu.
Hanya cinta ini tiada sedetikpun lekang dari dalam hati, hanya itu.
Dalam kerinduan yang semakin memanjang hanya fatehah yang kukirimkan padamu
untuk menyejukkan saat kau kegerahan.
SEMOGA... Kau selalu dalam payung rahmat-NYA ibuku..

Kau sengsara, demi mencari bahagia yang kau hadiahkan untuk para permata cinta,
titik-titik airmata melunakkan jiwa, bersimpuh dengan penuh ketaatan demi penghambaan,
memberikan teladan pada para buah hatimu bu.
Kaulah orang pertama yang mengajariku cinta, kau yang pertama pula membuktikannya.

Dibilik sepi nan sunyi aku merindu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar