Selasa, 12 Januari 2010

Samudra Cinta



Kau anggap cintaku yang tanpa mata
Bagai hujan yang jatuh ke pasir
Kau tinggalkanku terpaku menganga
Menanti hujan di kemarau penuh getir

Hatiku kau ikat dengan sehasta tali
Tak mampu ku berpikir
Apakah hatiku mampu berlari
Hingga hujan hadir dengan petir

Kulihat kenyataan
Hatiku kau tohok teriring
Bagai teriris dengan sembilu walau pelan
Hati terpaku dan mengering

Apa kau anggap
Aku adalah samudra cinta
Yang mampu melahap
Semua limbah kepalsuan cinta

Apa kau pikir
Aku pantas menggigit jari
Apa kau berkelakar
Luka di hati dapat terobati

Samudra cinta ini
Bisa saja mengering
Walau dalam hati
Masih mengenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar